Tapi tahukah, bahwa seabad yang lalu, persisnya Ahad, 18 Juni 1916 pernah ada pidato tentang kehendak untuk merdeka berpemerintahan sendiri padahal saat itu zaman colonial Hindia Belanda.
Pidato itu berjudul Zelfbestuur, dengan orator Sang Guru Bangsa, HOS Tjokroaminoto, gurunya Soekarno (Nasionalis/NKRI), Semaoen (PKI) dan Kartosoewirjo (Islam - DI/NII).
Pidato itu dihadiri utusan dari 80 Lokal Sarekat Islam (SI) yang mewakili 360.000 anggota Sarekat Islam dari berbagai pulau, Sumatera, Kalimantan,Jawa, dan Sulawesi.
Dalam pidatonya, Tjokroaminoto berani berteriak lantang, “...bilamana kita memperoleh zelfbestuur yang sesungguhnya, artinya bila tanah air kita, kelak menjadi suatu negara dengan pemerintahan sendiri, maka seluruh lapisan masyarakat semuanya akan menuju ke arah dan bersama-sama memelihara kepentingan kita bersama”.
Tulisan ini disajikan oleh Nunu A Hamijaya, Penulis buku Tetralogi Islam Bernegara & Negara Ummat.
Sumber:
1. Rambe, Safrizal. Sarekat Islam Pelopor Nasionalisme Indonesia, 1905-1942, Yayasan Kebangkitan Insan Cendekia, 2008, Jakarta.
2. Hamijaya, Nunu A, dkk. (2019), Titik Nol Kehendak Berpemerintahan Sendiri (Zelfbestuur, 1916), Pusbangter, Jatinangor.
0 Comments:
Posting Komentar